LAPORAN PELATIHAN CARA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK ( Prt. Rintis - Kamis, 19042012 )


LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN
   PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

Latihan ini di laksanakan adalah hasil Inovasi petugas dan petani pada saat mengikuti pelatihan Hama penyakit pada Hari Kamis, 12 April 2012

I.PENDAHULUAN.

A.     Latar Belakang.
Upaya untuk meningkatkan produksi dari sebuah usaha tani yang dilakukan oleh petani dan kelompok tani tidak terlepas dari penyuluhan, bimbingan dan pendampingan yang dilakukan oleh seorang petugas lapangan.
Penyuluhan adalah sebuah bentuk pembelajaran non formal yang diberikan kepada petani / kelompok tani dan keluarga tani guna meningkatkan kemampuan, keterampilan Sumber Daya Manusia ( SDM ) sebagai pelaku usaha dalam budidaya Pertanian.
Bentuk lain dalam upaya meningkatkan SDM tersebut ialah dengan melakukan pelatihan pelatihan dan pratik atau demonstrasi cara yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan kegiatan budidaya suatu tanaman yang sedang diusahakan, yang disampaikan oleh seorang Petugas.

B.     Pembuatan Pupuk Organik.
Satu diantara faktor penyebab menurunnya suatu produksi tanaman adalah disebabkan oleh kurangnya unsur hara tanaman.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, kami selaku petugas Lapangan telah melakukan pelatihan tentang cara pembuatan pupuk organik kepada petani / kelompok tani Perkebunan kelapa yang berada pada wilayah kerja penyuluhan.

II. Pelaksanaan Pelatihan .
     Waktu dan tempat .
Waktu pelatihan dilaksanakan selama satu hari penuh, mulai dari pukul 11.00 sampai pukul 16.00, bertempat di Dusun Parit Rintis, desa Punggur Kecil dengan mengambil tempat di rumah ketua Kelompok Tani
A.     Materi, Metode,dan Media Pelatihan.
Materi pelatihan adalah tentang bagaimana cara Pengendalian Pembuatan Pupuk Organik.
Metode yang disampaikan berupa Demonstrasi Cara.
Untuk menghidupkan suasana pelatihan dilakukan diskusi dan Tanya jawab diseputar pembuatan pupuk organik sehingga pelatihan tidak membosankan peserta.
Hal lain yang menjadi antusiasme peserta adalah adanya metode baru dalam cara pembuatan pupuk dengan menggunakan Trichoderma sp.
Selain dapat digunakan sebagai pengendali penyakit tanaman, Trichoderma sp. dapat digunakan sebagai bahan activator pembuatan pupuk organik.
Hal inilah yang menarik minat peserta dan mengharapkan untuk dilatih.

Media Pelatihan,
Media pelatihan yang diberikan berupa Demonstrasi cara tentang pembuatan pupuk organic mempergunakan jamur Trichoderma sp.


III. PENUTUP.
A.     Kesimpulan
Penyuluhan dalam bentuk pelatihan merupakan pola pembelajaran yang menarik untuk diikuti, namun dalam pelakasanaannya harus mempertimbangkan waktu dan tempat agar tidak mengganggu kegiatan para petani dan mereka akan lebih inten dan senang untuk mengikuti pelatihan tersebut.
Tentunya pelatihan pelatihan yang berkaitan dengan suatu komoditi yang terjadwal dan berkesimabungan akan mendorong gairah petani, terlebih jika disertai dengan inovasi inovasi dalam teknik budidaya.
Satu hal yang perlu dilakukan adalah adanya kunjungan yang dilakukan oleh para pejabat dilingkungan instansi teknik, baik dalam bentuk penyuluhan maupun disaat melakukan pelatihan, mereka akan merasa sangat diperhatikan.

B.     Saran.
Pelaksanaan pelatihan yang telah dilakukan tentunya mempunyai sisi kelebihan dan kekurangan, namun bukan suatu halangan dalam menjalankan tugas sebagai petugas lapangan, namun perlu kiranya pelatihan tersebut dapat merangkum semua kelompok tani diwilayah kerja masing masing.
Mudah mudahan kedepannya kegiatan ini dapat terjadwal secara keseluruhannya dengan materi yang berkaitan dengan Agribisnis Pertanian.
Demikian kiranya laporan singkat tentang pelaksanaan pelatihan ini saya buat sebagai bentuk pertanggung jawaban hasil kerja.

Punggur Kecil 19 April 2012.
           Nara sumber :  Cece Lili Warlia, Jiji Ishak, Lili Ende Sunarli, Suherman

PELATIHAN HAMA & PENYAKIT ( Prt. Rintis - Kamis, 12042012 )

PELATIHAN PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT 
TANAMAN KELAPA
 ( Cocos Nucifera.L )

Lokasi Parit Rintis - Desa Punggur Kecil - Kec. Sungai Kakap
Kabupaten Kubu Raya
           

Keberhasilan usaha dalam pertanian, termasuk didalamnya adalah pembangunan Perkebunan tidak akan terlepas dari beberapa faktor yang terkait dengan usaha tersebut seperti:
§         Sumber Daya Manusia
§         Modal.
§         Ilmu Pengetahuan / Teknologi
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan melalui Bidang Penyuluhan Perkebunan yang mempunyai tugas dan fungsi untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada petani dan kelompok tani perkebunan.
Bentuk dari bimbingan / penyuluhan tersebut diantaranya adalah memberikan pelatihan pelatihan yang berkaitan dengan usaha perkebunan yang dilakukan, dan pada kesempatan ini diberikan pelatihan kepada petani pekebun kelapa tentang Pengendalian hama dan Penyakit tanaman kelapa.
Upaya tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan SDM para petani pekebun dalam mengelola usaha perkebunannya dengan ilmu pengetahuan / teknologi yang disampaikan.
Pada pelaksanaan pelatihan tersebut, mereka dibekali brosur yang mudah dipahami dan dilaksanakan dan tidak terlepas dari bimbingan para penyuluh Perkebunan yang ada.
Mudah mudah, apa yang dapat kami berikan akan memberikan manfaat yang sebesar besarnya dalam upaya pengelolaan usaha perkebunan kelapa tersebut.

                   Sungai Raya, April 2012
          Kepala Bidang Penyuluhan Perkebunan
                                                                                                         
                                  ttd

                         Ir. S u m a d i
          NIP: 1958.12.12.1995.03.1001





LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN
   PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KELAPA


Oleh : Cece Lili Warlia
Petugas Lapangan Bidang Perkebunan
Desa  Punggur Kecil

PENGANTAR

Pelatihan yang diberikan kepada Kelompok Tani Perkebunan, Desa Punggur Kecil di Parit Rintis adalah Kelompok Tani yang berusaha dalam budidaya tanaman Kelapa ( Hibrida ).
Oleh karena  materi pelatihan yang disampaikan adalah tentang Pengendalian Hama dan Penyakit pada tanaman kelapa.

            Peserta pelatihan sebanyak 24 orang yang merupakan para pengurus dan anggota  dari 3 kelompok tani yang berada disekitar Prt Rintis dan Prt To’om, dan bagi peserta yang mengikuti pelatihan tersebut wajib mengimformasikan hasil pelatihan tersebut kepada mereka yang  tidak sempat mengikuti pelatihan tersebut.

            Sebagai bentuk tangung jawab, hasil pelatihan ini kami laporkan secara singkat dan mudah mudahan apa yang telah kita lakukan dan perbuat dapat memberikan manfaat, khususnya untuk para peserta pelatihan dapat menambah wawasan dan keilmuan tentang hama dan penyakit tanaman kelapa




I.PENDAHULUAN.

A.     Latar Belakang.
Upaya untuk meningkatkan produksi dari sebuah usaha tani yang dilakukan oleh petani dan kelompok tani tidak terlepas dari penyuluhan, bimbingan dan pendampingan yang dilakukan oleh seorang petugas lapangan.
Penyuluhan adalah sebuah bentuk pembelajaran non formal yang diberikan kepada petani / kelompok tani dan keluarga tani guna meningkatkan kemampuan, keterampilan Sumber Daya Manusia ( SDM ) sebagai pelaku usaha dalam budidaya Pertanian ( Perkebunan )
Bentuk lain dalam upaya meningkatkan SDM tersebut ialah dengan melakukan pelatihan pelatihan dan pratik yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan kegiatan budidaya suatu tanaman yang sedang diusahakan, yang disampaikan oleh seorang Petugas.

B.     Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kelapa.
Satu diantara faktor penyebab menurunnya suatu produksi tanaman adalah disebabkan oleh gangguan / serangan hama dan penyakit tanaman.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas,kami selaku petugas Lapangan telah melakukan pelatihan tentang Pengendalian Hama dan Penyakit pada tanaman kelapa  kepada petani / kelompok tani Perkebunan kelapa yang berada pada wilayah kerja penyuluhan.

II. Pelaksanaan Pelatihan .
A.           Waktu dan tempat .
Waktu pelatihan dilaksanakan selama satu hari penuh, mulai dari pukul 10.00 sampai pukul 16.00, bertempat di Dusun Parit Rintis, desa Punggur Kecil dengan mengambil tempat di rumah ketua Kelompok Tani
B.     Jumlah Peserta.
Jumlah perserta berdasarkan undangan adalah 20. orang peserta dari 3 Kelompok Tani Perkebunan ( Kelapa Hibrida) yang berada di Prt Rintis dan Prt To’om.
Namun dalam pelaksanaanya jumlah peserta yang hadir adalah sebanyak 26.orang petani peserta
Pelatihan dihadiri oleh Sekretaris BP4K Kabupaten Kubu Raya, Bapak Ir. A.Rahman, sekaligus membuka acara pelatihan tersebut.
Dalam acara pelatihan tersebut hadir pula Kepala Bidang Penyuluhan Perkebunan Bapak.Ir. Sumadi beserta kasi Perkebunan Ibu Sumirah Sp. Dan beberapa staf dari BP4K Kabupaten Kubu Raya.
C.     Materi, Metode,dan Media Pelatihan.
Materi pelatihan adalah tentang bagaimana cara pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman kelapa,walaupun hal tersebut sering disampaikan dalam kegiatan penyuluhan namun tentunya hal ini akan mengingatkan kembali tentang hama dan penyakit yang suka menyerang taaman kelapa.
Metode yang disampaikan berupa menjelasan penjelasan tentang hama dan penyakit pada tanaman kelapa dan cara pengendaliannya.
Untuk menghidupkan suasana pelatihan dilakukan diskusi dan Tanya jawab diseputar budidaya tanaman kelapa sehingga pelatihan tidak membosankan peserta.
Hal lain yang menjadi antusiasme peserta adalah adanya metode baru dalam pengewndalian penyakit tanaman kelapa dengan menggunakan Trichoderma sp.
Selain dapat digunakan sebagai pengendali penyakit tanaman, Trichoderma sp.dapat digunakan sebagai bahan activator pembuatan pupuk organik.
Hal inilah yang menarik minat peserta dan mengharapkan untuk dilatihkan,dipratekan dan dapat diaplikasikan dilapangan.
Dan sesuai dengan kesepakat peserta bahwa meteri tersebut harap dilakukan seminggu setelah pelatihan ini.
Media Pelatihan,
Media pelatihan yang diberikan berupa buku tulis dan ballpoint serta kepada peserta diberikan juga brosur tentang pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kelapa  yang disusun sederhana agar mudah dipahami.

III. PENUTUP.
A.     Kesimpulan
Penyuluhan dalam bentuk pelatihan merupakan pola pembelajaran yang menarik untuk diikuti, namun dalam pelakasanaannya harus mempertimbangkan waktu dan tempat agar tidak mengganggu kegiatan para petani dan mereka akan lebih inten dan senang untuk mengikuti pelatihan tersebut.
Tentunya pelatihan pelatihan yang berkaitan dengan suatu komoditi yang terjadwal dan berkesimabungan akan mendorong gairah petani, terlebih jika disertai dengan inovasi inovasi dalam teknik budidaya.
Satu hal yang perlu dilakukan adalah adanya kunjungan yang dilakukan oleh para pejabat dilingkungan instansi teknik, baik dalam bentuk penyuluhan maupun disaat melakukan pelatihan, meeka akan merasa sangat diperhatikan.

B.     Saran.
Pelaksanaan pelatihan yang telah dilakukan tentunya mempunyai sisi kelebihan dan kekurangan, namun bukan suatu halangan dalam menjalankan tugas sebagai petugas lapangan, namun perlu kiranya pelatihan tersebut dapat merangkum semua kelompok tani Perkebunan diwilayah kerja yang mempunyai 18 kelompok tani perkebunan.
Mudah mudahan kedepannya kegiatan ini dapat terjadwal secara keseluruhannya dengan materi yang berkaitan dengan usaha Perkebunan.
Demikian kiranya laporan singkat tentang pelaksanaan pelatihan ini saya buat sebagai bentuk pertanggung jawaban hasil kerja.


Punggur Kecil,  April 2012
Petugas Lapangan Bidang Perkebunan
      Desa  Punggur Kecil
                  ttd

    CECE LILI WARLIA
            NIP: 19590924.198803.1006