KHASIAT AIR KELAPA

Mengenal Manfaat Air Kelapa Tua

Manfaat Air Kelapa Tua
Air kelapa muda telah lama menjadi minuman favorit untuk menyegarkan badan. Banyak resep minuman khas Indonesia yang berbahan dasar air kelapa sebut saja es kelapa campur, es teler, dan lain-lain. Hampir sebagian besar air kelapa yang digunakan berasal darikelapa muda. Selain sebagai minuman segar, air kelapa juga kaya akan vitamin dan mineral. Lalu, apakah nilai jual dan nilai gizi air kelapa hanya milik air kelapa muda saja. Lantas bagaimana dengan air kelapa yang terkandung dalam kelapa tua? Apakah air kelapa tua lebih baik dibuang karena tidak memiliki manfaat sama sekali. Apakah manfaat air kelapa tua setara dengan air kelapa muda?

Ketika memilih buah untuk dijadikan jus buah, manakah yang akan Anda pilih: buah yang masih belum matang atau buah yang sudah tua/matang? Tentu saja Anda akan memilih buah yang sudah matang/tua bukan?? Karena buah yang sudah matang rasanya lebih manis dan kandungan vitaminnya lebih lengkap dibandingkan buah yang masih belum matang. Begitu juga saat kita memilih air kelapa untuk dikonsumsi. Semakin muda buah kelapa yang kita ambil airnya, semakin asam rasanya. Tapi tentu saja jangan memilih air kelapa dari kelapa yang sangat tua, karena semakin tua kelapa semakin rendah kadar gula dalam airnya. Air kelapa tua memiliki kadar gula sebesar 3 persen, sedangkan air kelapa muda sekitar 5 persen. Sehingga rasa air kelapa tua tidak sesegar air kelapa muda. Terkadang air kelapa dari kelapa yang terlalu tua/matang mengandung minyak dan hambar rasa airnya. Ingat, jangan memilih kelapa yang terlalu muda dan jangan yang terlalu tua.

Manfaat air kelapa tua adalah untuk menetralisir panas dalam dan rasa dingin saat masuk angin atau saat cuaca dingin. Hal ini dikarenakan air kelapa tua mengandung energi panas dan energi dingin yang lebih seimbang ketimbang air kelapa muda. Air yang dikonsumsi dari kelapa tua bersifat rendah kolesterol serta mengandung omega-3 dan omega-6. Baik dikonsumsi penderita kolesterol. Air kelapa tua pun bermanfaat untuk memperbaiki fungsi ginjal dan menetralisir racun di dalam organ ginjal. Perlu diingat, kandungan mineral dan vitamin dalam air kelapa tua tidak setinggi nilai mineral dan vitamin dalam kelapa muda. Namun, sebenarnyamanfaat air kelapa tua bukanlah sebagai minuman segar seperti halnya air kelapa muda. Air kelapa tua dapat digunakan sebagai bahan baku jelly yang terbuat dari air kelapa yaitu nata de coco. Adakalanya air kelapa tua dimanfaatkan sebagai campuran minum penyegar.

Proses Pembuatan Nata de Coco

Sekilas Tentang Nata de Coco 

Nata de coco adalah hidangan penutup yang terlihat seperti jeli, berwarna putih hingga bening dan bertekstur kenyal. Makanan ini dihasilkan dari fermentasi air kelapa, dan mulanya dibuat di Filipina. "Nata de coco" dalam bahasa Spanyol berarti "krim kelapa". Krim yang dimaksudkan adalah santan kelapa. Penamaan nata de coco dalam bahasa Spanyol karena Filipina pernah menjadi koloni Spanyol.  
Bibit nata adalah bakteri Acetobacter xylinum yang akan dapat membentuk serat nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan karbon dan nitrogen melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersebut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata.
Acetobacter Xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 – 7,5, namun akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3, sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum pada suhu 28°– 31 °C. Bakteri ini sangat memerlukan oksigen. Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat digunakan, namun untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu pH 4,5 – 5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asan asetat, asam-asam organik dan anorganik lain bisa digunakan.

Secara Umum Proses Pembuatan Nata de Coco dapat dijabarkan sebagai berikut :
Bahan-bahan yang kita perlukan, yaitu: 
• 100 liter air kelapa • 100 gram(gr) gula pasir • 500 gram (gr) ZA • 50 mili liter (ml) asam cuka/ asam asetat • 1 sendok makan asam sitrat
Cara membuatnya adalah:
1. 100 liter air kelapa disaring, kemudian ditambahkan dengan: 100 gr gula pasir, 500 gram (gr) ZA 
2. Mendidihkan campuran bahan-bahan nomor 1 di atas, kemudian mematikan api kompor, dan menambah campuran tersebut dengan 50 mili liter (ml) asam cuka/ asam asetat.

Pembuatan starter
Untuk starter bisa diperoleh di toko kimia atau perusahaan yang membuat nata de coco, atau bagi yang ingin membuatnya sendiri bisa dengan cara sebagai berikut :
1. Sediakan buah nanas yang matang dan dikupas kemudian dicuci bersih dan dipotong kecil-kecil untuk memudahkan penghancuran. 
2. Buah nanas yang telah dihancurkan kemudian diperas sari buahnya sampai habis dan ampas nanas dicampur dengan gula pasir serta air dengan perbandingan 6 : 3 : 1 ( Ampas nanas : Air : Gula ) 
3. Campuran diaduk sampai rata dan dimasukan kedalam botol kemudian ditutup dengan kertas disimpan selama 2 minggu sampai terbentuk lapisan putih di atasnya. 
4. Larutan ini merupakan starter untuk pembuatan nata de coco

Pembuatan Nata de Coco
1. Siapkan nampan yang telah disterilisasikan (melalui pemanasan oleh sinar matahari/pencelupan nampan bersih ke dalam air panas). 
2. Memasang karet gelang pada bagian tengah nampan hasil sterilisasi. 
3. Memasukkan air kelapa hasil pendidihan ke dalam loyang ± 1—1,5 liter di setiap loyang, kemudian menutupnya dengan koran dan mengikatnya dengan karet. Setelah itu dibiarkan hingga dingin (memeramnya selama ± 1 hari). 
4. Setelah dingin (± 1 hari) dilakukan inokulasi yaitu menambahkan starter yang telah dibuat ke dalam loyang berisi campuran air kelapa yang telah didinginkan tadi (diperam), dan memeramnya kembali selama 7 hari.

Agar bakteri Acetobacter xilynum dapat bekerja dengan baik, yaitu mengubah glukosa menjadi selulose atau dalam pembentukan lapisan nata maka yang perlu diperhatikan dalam pembuatan nata de coco yaitu kondisi peralatan serta ruangan yang cukup steril.
Apabila kondisi ruangan kurang steril sehingga memungkinkan sirkulasi udara berjalan seperti biasa maka peluang untuk terjadinya kontaminasi pada nata yang diproduksi cukup besar, begitu pula jika peralatan yang digunakan kurang steril maka juga dapat menimbulkan kontaminasi (kerusakan pada lapisan nata yang diproduksi).
Jika nata telah terbentuk, maka kita sudah bisa mengambilnya, Berikut cara-cara mengambilnya:
1. Nata yang terbentuk diambil dan dibuang bagian yang rusak (jika ada), lalu dibersihkan dengan air (dibilas). Kemudian direndam dengan air bersih selama 1 hari. 
2. Pada hari kedua rendaman diganti dengan air bersih dan direndam lagi selama 1 hari. 
3. Pada hari ketiga nata dicuci bersih dan dipotong bentuk kubus (ukuran sesuai selera) kemudian direbus hingga mendidih dan air rebusan yang pertama dibuang. 
4. Nata yang telah dibuang airnya tadi, kemudian direbus lagi dan ditambahkan dengan satu sendok makan asam sitrat.
Sekian .......postingan tentang Proses Pembuatan Nata de Coco, semoga menambah info bagi kita sehingga mampu mendorong timbulnya ide bisnis baru yang dapat kita kerjakan agar pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.