Rencana Kegiatan Petugas PPL BUN BP3K Sungai Kakap Tahun 2014 ( by. CECE LILI WARLIA / PPL BUN DESA PUNGGUR KECIL )

  1. PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA

Pengendalian Hama Plesispa Secara Kimiawi :

Persiapan:
  1. Pengamatan dan menentukan areal yang akan dikendalikan.
  2. Menentukan / memilih Pestisida yang akan digunakan.
  3. Menentukan waktu pelaksanaan Aplikasi.

Alat alat yang diperlukan
1.        Hand Sprayer dan Spayer kecil.
2.        Masker.
3.        Sarung Tangan.
4.        Ember Plastik
5.        Saringan.
6.        Parang Pendek.

Langkah kerja.
  1. Pohon Kelapa yang terserang dibersihkan dibagian celah celah pelepah, terutama pada tanaman yang telah menghasilkan.
  2. Pestisida yang digunakan sebaiknya Pertisida Sistemik, mengingat Hama Kumbang Janur(Plesispa.Sp) aktif dimalam hari karena kumbang janur kelapa peka akan sinar matahari.
  3. Siapkan Pestisida, air dan ember, lalu pestisida diaduk dalam air lapangan dengan dosis yang telah ditentukan, biasanya dosis  3.ml pestisida dicampur dengan 1 liter air.
  4. Masukan pestisida yang telah dicampur tadi kedalam Hand Sprayer dan Sprayer kecil sambil disaring.
  5. Untuk pohon yang telah berbuah / pohon tinggi harus dipanjat dengan mengunakan sprayer kecil.
  6. Penyemprotan dilakukan dilipatan daun muda dengan cara daun muda dibuka, karena hama Kumbang Janur kelapa bersesembunyi diantara lipatan janur dengan menggunakan Sprayer kecil untuk tanaman yang sudah besar / tinggi.
  7. Lakukan pengamatan setelah 4 hari penyemprotan, sambil diulang kembali apabila masih kedapatan hama kumbang janur kelapa.
  8. Pengendalian dengan cara kimiawi harus bijaksana, artinya apabila serangan masih sedikit  lakukan pengendalian dengan terarah agar tidak menimbulkan resistansi pada hama tersebut dan juga menghindarkan agar predator tidak ikut terbunuh.





 2. PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA

Pengendalian Hama Tikus dengan Klerat dan melapisi batang kelapa dengan seng :

Persiapan:
  1. Pengamatan tanaman yang teridentifikasi terserang hama tikus dan menentukan areal yang akan dikendalikan.
  2. Menentukan / memilih Pestisida / Rodentisida yang akan digunakan.
  3. Menentukan waktu pelaksanaan Aplikasi.

Alat alat dan bahan yang diperlukan
1.      Rodentisida Klerat.
2.      Seng lembaran 1 gulung.
3.      Gunting seng
4.      Paku.
5.      Tokol / palu.
6.      Parang Pendek.

Langkah kerja.
  1. Pohon Kelapa yang terserang dibersihkan dibagian celah celah pelepah, terutama pada tanaman yang telah menghasilkan.
  2. Siapkan Klerat dan Seng lembaran
  3. Untuk pengendalian dengan Klerat, telakan klerat tersebut dicelah celah pelepah dengan cara memanjat dan usahakan klerat tersebut terlidung air hujan, demikian juga untuk dibawah batang klerat yang diletakan harus diberi naungan.
  4. Klerat adalah merupakan racun yang menimbulkan sifat Kogulasi artinya setiap satwa yang memakan Klerat akan mengalami pendarahan yang tidak akan berhenti, sekecil apapun luka yang dialaminya ( darah tidak Membeku ).
Pendarahan biasanya terjadi dilambung tikus karena gesekan pada alat pencernaan.
Klerat dianggap tidak efektif karena daya bunuhnya yang lambat, untuk diingat apabila klerat tertelan oleh manusia dan tidak dapat dimuntahkan biasanya orang tersebut diberi suntikn Vitamin K dosis tinggi untuk meningkatkan Anti kogulan pada darah.
  1. Lakukan pemeriksaan pada umpan umapan yang dipasang tersebut, apakah sudah dimakan tikus.
  2. Untuk pengendalian dengan menggunakna lembaran seng, seng tersebut digunting dengan ukuran panjang 80 -90 cm dan lebar ± 40 cm.
  3. Lekatkan seng yang telah digunting tadi secara melintang, sampai membungkus batang pohon kelapa dengan cara dipaku dengan ketinggian ± 2- 3 mtr dari pangkal batang.
  4. Usahakan agar tajuk pohon yang satu dengan yang lain tidak bersentuhan, apalagi jika tajuk pohon yang bersentuhan tidak dibungkus seng, hal ini akan meberikan jalan bagi tikus untuj pindah kepohon lain.
  5. Apabila seng telah berkarat sebaiknya cepat diganti.





 3. PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA

Demonstrasi cara Pemilihan Buah Kelapa
 Dan Pemupukan Pohon Kelapa yang berumur 5 Tahun


Persiapan:
  1. Pengamatan tanaman yang akan dipetik buahnya dan menentukan areal  tanaman muda ( umur ± 5 thn ) yang akan dipupuk.
  2. Menentukan / memilih pupuk yang akan digunakan.
  3. Menentukan waktu pelaksanaan Aplikasi.

Alat alat dan bahan yang diperlukan
1.      Parang pendek.
2.      Keranjang / karung.
3.      Pupuk PNK 25.kg

Langkah kerja.
  1. Pohon Kelapa yang akan dipanjat sudah harus dipastikan ada buahnya yang telah cukup umur dan siap dipetik.
  2. Buah yang akan dipetik benar benar telah memenuhi syarat untuk dipanen, dengan ketentuan sebagai berikut:
Ø  Telah berumur ± 11 bulan.
Ø  Warna kulit buah coklat atau 2/3 dari kulit buahnya  telah berwarna coklat.
Ø  Kandungan air didalam kelapa akan berbunyi koclat apabila buah tersebut digoncang goncangkan.
  1. Buah kelapa yang dipanen sesuai dengan ketentuan tersebut akan menghasilkan:
Ø  Kadar minyak yang Optimal.
Ø  Proses pengeringan akan lebih cepat dan baik.
Ø  Tidak mudah tengik karena kadar air yang kurang.
Ø  Hasil kopra berwarna bening dan liut apabila dipatahkan.
  1. Pemupukan tanaman kelapa berumur 5 tahun, biasanya tanaman tersebut baru mulai berbuah dengan tingggi tanaman ± 4 meter.
  2. Pupuk yang digunakan dalam Demscara ini pupuk NPK. 15 :15 :15, dengan dosis 450 gram sampai 500.gram.
  3. Bersihkan areal disekitar pangkal batng tanaman yang akan dipupuk dengan diameter 2meter – 2,5 meter.
  4. Buat larikan secara mengeling sedalam 5 – 10 cm, lalu taburkan pupuk sesuai dosis dan kemudian  larikan yang telah diberi pupuk ditutup kembali, atau bisa juga dengan membuat lubang secara mengeliling ± 10 lubang lalu masukan pupuk dan tutup kembali.
  5. Pemupukan hendaknya dilakukan pada akhir musim hujan ( Maret / April ) dan pada awal musim hujan ( Oktober / Nopember )
  6. Pemupukan dilakukan 2 kali dalam setahun. 
      





4.      PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA

Cara Penyayatan buah kelapa sebelum di deder
dan Pengendalian gulma dengan herbisida kontak & sistemik


Persiapan:
1.      Mengumpulkan buah kelapa yang akan didederkan.
2.      Seleksi buah yang akan dijadikan benih.
3.      Menentukan lahan kebun yang akan disemprot herbisida

Alat alat dan bahan yang diperlukan
1.      Parang pendek.
2.      Keranjang / karung.
3.      Hand Sprayer
4.      Ember,
5.      Masker dan sarung tangan karet

Langkah kerja.
  1. Menyiapkan dan mengolah lahan untuk pendederan.
Ø  Buah yang telah diseleksi disayat pada bagian atas dekat pangkal tunas dengan diameter 5 cm dengan kedalaman ± 2.cm.
Ø  Tujuan penyayatan adalah untuk memudahkan meresapnya air melalui sayatan tersebut sehingga keadaan kelapa menjadi bawah dan lembab saat disiram.
Ø  Letakan buah yang telah disayat tapi pada bedengan dengan dibenamkan 2/3 dari buah tersebut dan pangkal sayatan diusahakan menghadap ketimur ( terbitnya Matahari )
Ø  Penyiraman dilakukan 2 kali sehari, akan tetapi jika musim penghujan tidak perlu disiram.
Ø  Setelah ± 2 – 3 minggu tunas akan muncul, dan setelah 1bulan lebih benih dapat dipindahkan ke pembibitan ( bisa dipolybag atau ditanah langsung ) dengan jarak Pembibitan 75cm x 75cm.
  1. Pengendalian Gulma dengan Herbisida.
Ø  Tentukan Herbisida yang akan digunakan, disesuaikan dengan gulma yang terdapat dilahan kebun tersebut.
Ø  Tujuan Pengendalian / penyemprotan untuk pemeliharaan atau pemanfaatan lahan untuk tanaman semusim.
Ø  Apabila untuk pemeliharaan gunakan Herbisida Sistemik, dan apabila untuk pemanfaatan lahan gunakan herbisida Kontak dan sesuaikan dengan gulmanya ( daun lebar atau daun sempit )
Ø  Waktu penyemprotan harus memperkirakan cuaca, apakah 2 jam kemudian akan turun hujan, sebab ada herbisida yang akan efektif bekerja setelah 2 jam dari saat penyemprotan utama herbisida sistemik.
Ø  Lakukan penyemprotan pada pagi hari dan pada gulma yang sedang mengalami pertumbuhan generatif.
Ø  Gunakan dosis sesuai aturan dan lakukan penyemprotan dengan mengikuti arah angin. 
      
                                     





5. PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA

Pengendalian Hama Ulat Kantong dengan Insektisida

Persiapan:
1.      Pengamatan kebun yang diduga terserang hama ulat kantong ( Mahasenna Corbetti Term) .
2.      Menentukan pohon kelapa yang akan dijadikan media Demontrasi cara.
3.      Menentukan waktu pelaksanaan.

Alat alat dan bahan yang diperlukan
1.      Parang pendek.
2.      Pestisida.
3.      Mata bor

Langkah kerja.
1.      Pohon kelapa yang sudah ditentukan dan diduga terserang hama ualt kantong        ( Mahasena Corbetti Term ) diberi tanda dan dilakukan
Ø  Pengeboran pada batang kira kira 1 meter dari pangkal batang dengan kemiringan pengeboran 45 derajat sedalam 10 -15 cm, diameter mata bor 1cm.
Ø  Tuangkan Pestisida (sistemik ) kedalam lubang batang yang dibor tadi sampai hampir penuh.
Ø  Sumbat lubang tersebut dengan cara dipasak pakai kayu.
Ø  Petiklah buah kelapa sebelum melakukan penyuntikan perstisida, karena Pestisida tersebut akan meresap pada buah dan akan menimbulkan keracunan.
Ø  Hama ulat kantong ( mahasena Corbetti Term ) sangat sulit dikendalikan dengan cara disemprot, karena anggota tubuhnya terbungkus oleh serat dalam bentuk kantong, dan hanya bagian kepala atau kadang kadang sebagian toraknya keluar, itupun akan masuk kembali kedalam kantongnya apabila ada gangguan dari luar.
Ø  Hal yang paling efektif dalam pengendalian ulat kantong adalah secara manual dengan menangkap dan mengumpulkannya lalu dibakar.
      
                                       





6.      PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA

Pengendalian Hama Oryctes dengan menggunakan jamur Metharizium :



Persiapan:
4.      Pengamatan tanaman Kelapa yang diduga terserang ham kumbang ( Oryctes Rinnoseros.)
5.      Menentukan / menetapkan lahan kebun yang akan dijadikan media Demontrasi Cara.

Alat alat dan bahan yang diperlukan
7.      Janur Metharizum Anisoplae. 1.kg
8.      Papan  20cm. x 4 meter 4 keping
9.      Gergaji,tokol,paku dan parang
10.  Serasah,lapukan organik

Langkah kerja.
  1. Menyiapkan dan membuat media  dari papan yang diisi lapukan Organik untuk jebakan / traping.
Ø  Papan dipotong dengan panjang 1 meter, lalu dibentuk segi empat dari 4 potong papan tersebut menjadi segi 4.
Ø  Telakan papan yang sudah dibuat tersebut diantara tanaman kelapa yang memungkinkan akan disinggahi oleh kumbang.
Ø  Kotak papan tadi diisi dengan lapukan organik ( serbuk gergaji,ampas sagu, sekam, kotoran sapi dll )
Ø  Pada media tersebut ditaburkan jamur Metharium secukupnya, sambil diaduk aduk.
Ø  Usahakan peletakan media tersebut terhindar dari hujan ( terlindung).
Ø  Kumbang Janur akan aktif pada malam hari dan akan mencari sarang biasanya pada tempat tempat yang mengandung lapukan organik seperti bekas limbah penggilingan sagu, sekam padi yang telah lapuk, dan di dekat kandang sapi, karena larva kumbang biasanya hidup pada tempat tempat tersebut.
Ø  Apabila Kumbang tersebut terinpeksi, dengan sendirinya akan menularkan jamur tersebut pada kumbang yang lain.
  1. Pengendalian dengan mencari sarang sarang Larva.
Ø  Periksa lahan lahan yang menjadi tumpukan lapukan organik seperti, sekam padi yang telah lapuk, disekitar penggilingan sagu dan kandang sapi.
Ø  Apabila pada tempat tempat tersebut terdapat larva kumbang janur, maka ditempat tersebut dapat ditaburkan Metharizum Anisoplae.
Ø  Jamur tersebut akan bekerja dengan cara menularkan jamur pada tumbuh larva ( terinpeksi jamur ), larva kumbang yang terinpeksi akan menjadi biru kehijauan dan tubuhnya akan sedikit mengeras.
Ø  Lakukan pemeriksaan secara rutin ( 4 hari sekali ) apakah ada larva yang terinpeksi jamur tersebut.
      





7.      PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA

Pengendalian Hama Ulat Api ( Hidari ) dengan menggunakan Insektisida :


Persiapan:
1.      Pengamatan tanaman Kelapa yang diduga terserang hama Ulat api ( Hidari )
2.      Menentukan / menetapkan lahan kebun yang akan dijadikan media Demontrasi Cara.

Alat alat dan bahan yang diperlukan
  1. Insektisida.1.lter
  2. Mata Bor dengan diameter 1cm.
  3. Hand Sprayer.
  4. Ember, saringan, masker dan sarung tangan

Langkah kerja.
 1. Menyiapkan dan menentukan tanaman yang akan dijadikan media Demonstrasi   cara dengan melakukan.
a.      Lakukan pemetikan buah kelapa yang diperkirakan akan dipanen 2 bulan kemudian, hal ini untuk mencegah terjadinya keracunan karena pengendalian ini dilakukan dengan cara disuntuikan, dimana Insektisida tersebut akan menyebar kesemua jaringan tanaman .
b.      Pohon kelapa yang sudah ditentukan dan terserang hama ulat api tersebut, di bor sedalam 5 – 10 cm dengan kemiringan 45 derajat dan tingginya kira kira 1 meter dari pangkal batang.
c.       Masukan insektisida (sistemik ) tersebut kedalam lubang yang tealh dibuat tadi sampai hampir penuh.
d.      Sumbat lubang tersebut dengan cara dipasak dengan kayu rapat rapat.
2.  Pengendalian dengan cara disemprot, namun hal ini terlalu sulit apabila  pohon kelapa tersebut cukup tinggi.
Ø  Campurkan Insektisida denga air lapangan sesuai dosis yang telah ditentukan. ( 2-3 ml Insektisida/ 1 liter air )
Ø  Penyemprotan ini hanya dapat dilakukan pada tanaman tanaman yang masih muda / rendah.
Ø  Untuk tanaman yang tinggi bisa dilakukan dengan menggunakan Power Sprayer.

      





8.      PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA

Pemeliharaan Parit Kebun dan Pengendalian Hama Tupai

Persiapan:
1.      Menentukan / menetapkan lahan kebun yang akan dijadikan media Demontrasi Cara
2.      Pengamatan tanaman Kelapa yang diduga terserang hama Tupai
3.      Menentukan dan menetapkan jadwal pelaksanaan


Alat alat dan bahan yang diperlukan
  1. Cangkul,Penggali. tamggok
  2. Parang pendek,kawat halus
  3. Bilah Kayu ( dari kayu belian )
  4. Umpan ( dari kelapa )

Langkah kerja.
 1. Menyiapkan dan menentukan lahan akan dijadikan media Demonstrasi   cara
    1. Gulma yang berada disekitar tepian parit dibersihkan dengan cara ditebas.
    2. Mengangkat lumpur lumpur yang telah mengendap dengan menggunakan tanggok dan lumpurnya ditimbunkan ditepi tanggul parit.
    3. Untuk kebun / lahan pasang surut tipe A diperlukan pagung / pintu air untuk mengatur keluar masuk air.
    4. Pemeliharaan poarit dilakukan setahun sekali.
      2. Pengendalian hama Tupai dengan jebakan / Blantik, Hama tupai sangat sulit dikendalikan mengingat hama tersebut sangat lincah bergerak
aBilah kayu yang telah disediakan berbentuk pipih lebar ± 4cm, panjang ± 35cm.
b.   Pada bagian ujung pangkal ( kira kira jarak 2cm dari ujung pangkal ) diberi lubang  2 buah untuk memasukan kawat halus.
c.   Masukan kawat halus pada lubang yang telah tersedia sepanjang 50cm lalu pada bagian atas dibentuk lingkar dengan diameter 7cm dan kawat bagian bawah untuk pemberat dan umpan dari potongan kelapa.
d.   Blantik dipasang dengan cara dipasakan pada batang pohon kelapa,dimana sebebelumnya blantik pada ujung pangkal yang satunya telah diruncingkan.
e.   Tupai akan terjerak apabila unpan yang terpasang dimakan







9.      PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA

Cara Pasca Panen & Pembuatan Minyak VCO

Persiapan.
1.      Menentukan / menetapkan kebun kelapa yang akan dipanen.
2.      Memilih buah kelapa yang akan dijadikan minyak VCO.
3.      Menentukan / menetapkan waktu pelaksanaan.

Alat alat dan Bahan yang diperlukan.
1.      Parang pendek.
2.      Karung / keranjang.
3.      Suik / alat pengupas sabut.
4.      Buah Kelapa
5.      Alat pencungkil  daging buah.
6.      Parutan kelapa.
7.      Wadah untuk santan.
8.      Saringan. (kertas penyaring )

Langkah Kerja.

1.      Buah kelapa yang  dipetik / dipanen hendaknya buah yang telah cukup umur ± 11 bulan selanjutnya diangkut untuk diolah.
Ø  Buah yang telah dikupas sabutnya,  dibelah 2 lalu dijemur / dipanggang untuk memudahkan pengambilan daging buah dari tempurung.
Ø  Daging buah yang telah terlepas dari tempurung tadi dijemur kembali / dipanggang untuk dijadikan kopra.
Ø  Proses penjemuran / pemanggangan harus baik dan merata agar diperoleh kopra yang baik.
Ø  Waktu penjemuran 3 -4 hari atau tergangung cuaca, jika dipanggang benar benar dengan panas bara api bukan panas asap.
Ø  Proses pengolahan yang baik akan menghasilkan kopra yang baik dengan ciri : Kopra akan tampak bersih, warna bening dan apabila digengang tekstusnya lentur ( tidak patah ) dan kadar airnya kurang dari 10 persen.
Ø  Sebelum dipasarkan, dikemas dalam karung dan disimpan ditempat / ruangan yang kering dan terbuka.

2.      Membuat minyakVCO, minyak VCO sebenarnya merupakan minyak kelapa yang pembuatannya tanpa melalui proses pemanasan, sehingga minyak yang dihasilkan akan berwarna bening seperti air hujan.
Ø  Buah kelapa yang telah dipilih selanjutnya diparut dan diambil santannya dengan cara dipres agar pengambilan santan dapat optimal.
Ø  Santan ditampung dalam satu wadah dan biarkan selama 24 jam agar terjadi pemisahan antara minyak, santap dan air ( akan terjadi 3 lapisan pemisahan )
Ø  Pada proses dalam jumlah banyak, bisa dilakukan proses Sentripugal.dan jangan salah paham sentripugal bukan diaduk dengan mixer tapi wadah yang berisi santan yang diputar dengan alat.
Ø  Minyak akan berada dipermukaan atas, selanjutnya diambil dan disaring dengan kertas saringan, bila perlu lakukan penyaringan berulang ulang.
Ø  Minyak VCO yang baik dan benar tidak mengandung unsur unsur lain yang ditambahkan ( Murni )







10.  PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA

Cara Pembuatan Arang Tempurung



Persiapan
1.      Mengumpulakan Tempurung Kelapa.
2.      Menentukan jadwal Pelaksanaan.

Alat dan Bahan bahan.
1.      Drum bekas minyak / oli.
2.      Karung.
3.      Temurung Kelapa.

Langkah Kerja.
Drum bekas minyak / oli yang telah dibuka satu sisi permukaannya, kita tarung pada tempat yang terlindung dari cuaca hujan.

Ø  Masukan tempurung kelapa kedalam drum tersusun rapi, tapi tidak penuh ( ±¼ bagian )  lalu dibakar.
Ø  Selanjutnya masuk kembali tempurung kelapa tersebut secara bertahap sampai Drum tersebut penuh.
Ø  Apabila Tempurung tersebut diperkirakan sudah menjadi bara, bagian atas Drum ditutup dengan lempengan besi ( bekas permukaan drum tersebut ).
Ø  Selanjutnya ditutup dengan karung goni yang masah dan biasanya diatas penutup tersebut diberi tanah cair atau Lumpur, tujuannya agar tidak ada celah udara yang terbuka.
Ø  Biarkan selama 1 hari agar bara dalam drum padam dan dingin dengan sendirinya.
Ø  Setelah dingin tempurung tersebut sudah menjadi arang tempurung dan keluarkan dari Drum.
Ø  Kemas arang tempurung tadi dalam karung dan simpan ditempat teduh terlindung dari hujan.







11.  PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA

Cara Pengendalian Busuk Pucuk

Persiapan.
1.      Mencari dan menentukan tanaman kelapa yang diperkirakan terserang penyakit busuk pucuk, akan dijadikan media Demontrasi cara.
2.      Menentukan jadwal / waktu pelaksanaan.

Alat dan Bahan.
1.      Parang. Kapak, cangkul / penggali.


Langkah Kerja.
1.Pengendalian penyakit tanaman sangat sulit, mengingat apabila tanaman telah terserang penyakit cenderung susah dipulihkan ( akan mati ), untuk itu upaya yang dilakukan adalah pencegahan terhadap tanaman yang belum terserang dengan cara:
Ø  Pucuk tanaman yang terserang akan terlihat menguncup dan berwarna kecoklat coklatan lama kelamaan akan membusuk.
Ø  Bongkar / tebang  tanaman yang terserang tersebut, lalu pucuk yang terserang  dikumpulkan dan dibakar.
Ø  Bagian tunggul tanaman harus dibongkar juga dan dibakar, dan bekas lubang tanaman tadi sebaiknya disterilkan dan dibiarkan beberapa lama ( jangan menanam ditempat tersebut )
Ø  Usahakan kebersihan kebun selalu terjaga dan terrawat, sebab penyakit busuk pucuk akan tumbuh subur pada kebun kebun yang kotor dan lembab.






12.  PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA

Pemanfaatan limbah air kelapa

Persiapan.
1.      Mengumpulkan kelapa yang akan diambil airnya.
2.      Menentuka jadwal / waktu pelaksanaan.

Alat dan bahan
1.      Ember besar,
2.      Jerigen
3.      Air Kelapa.
4.      Gula Pasir
5.      Essen
6.      Panci
7.      Kompor
8.      Botol

Langkah Kerja.
1.      Limbah air kelapa dapat dimanfaat untuk dijadikan : NataDeCoco, Cuka Makan, Sirup Air Kelapa dan pupuk Cair.

Ø  Membuat  Sirup  dari Air Kelapa
a.       Air kelapa yang telah disaring direbus dalam panci sebanyak sebanyak 2 liter  ditambah gula pasir 1.kg diaduk aduk selama 15 menit.
b.      Masukan essen secukupnya ( essen tergantung selera )  dan ditambahkan bahan pengawet ( Sodium )
c.       Setelah 15 menit angkat dan dinginkan, saring masukan dalam botol kemasan.

Ø  Membuat pupuk cair
a.       Air kelapa yang telah terkumpul masukan dalam wadah, lalu ditambahkan dengan air bekas cucian beras atau air bekas limbah pabrik tahu dengan perbandingan  2 : 1, selanjutnya tuangkan EM.4 dengan takaran 3 – 5 ml / liter.
b.      Hasil campuran tadi dimasukan dalam wadah tertutup atau boleh Gerigen dan simpan ditempat teduh tidak boleh terkena sinar matahari dibiarkan selama 2 minggu.
Penggunaanya dengan cara disemprotkan pada permukaan bawah daun, atau disiramkan pada tanah disekeliling tanaman.