- PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA
Pengendalian Hama Plesispa Secara Kimiawi :
Persiapan:
- Pengamatan dan menentukan areal yang akan
dikendalikan.
- Menentukan / memilih Pestisida yang akan
digunakan.
- Menentukan waktu pelaksanaan Aplikasi.
Alat alat yang diperlukan
1.
Hand Sprayer dan Spayer kecil.
2.
Masker.
3.
Sarung Tangan.
4.
Ember Plastik
5.
Saringan.
6.
Parang Pendek.
Langkah kerja.
- Pohon Kelapa yang terserang dibersihkan
dibagian celah celah pelepah, terutama pada tanaman yang telah
menghasilkan.
- Pestisida yang digunakan sebaiknya Pertisida
Sistemik, mengingat Hama Kumbang Janur(Plesispa.Sp)
aktif dimalam hari karena kumbang janur kelapa peka akan sinar
matahari.
- Siapkan Pestisida, air dan ember, lalu
pestisida diaduk dalam air lapangan dengan dosis yang telah ditentukan,
biasanya dosis 3.ml pestisida
dicampur dengan 1 liter air.
- Masukan pestisida yang telah dicampur tadi
kedalam Hand Sprayer dan Sprayer kecil sambil disaring.
- Untuk pohon yang telah berbuah / pohon tinggi
harus dipanjat dengan mengunakan sprayer kecil.
- Penyemprotan dilakukan dilipatan daun muda
dengan cara daun muda dibuka, karena hama Kumbang Janur kelapa
bersesembunyi diantara lipatan janur dengan menggunakan Sprayer kecil
untuk tanaman yang sudah besar / tinggi.
- Lakukan pengamatan setelah 4 hari
penyemprotan, sambil diulang kembali apabila masih kedapatan hama kumbang
janur kelapa.
- Pengendalian dengan cara kimiawi harus
bijaksana, artinya apabila serangan masih sedikit lakukan pengendalian dengan terarah agar
tidak menimbulkan resistansi pada hama tersebut dan juga menghindarkan
agar predator tidak ikut terbunuh.
2. PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA
Pengendalian Hama Tikus dengan Klerat dan melapisi batang kelapa dengan
seng :
Persiapan:
- Pengamatan tanaman yang teridentifikasi
terserang hama tikus dan menentukan areal yang akan dikendalikan.
- Menentukan / memilih Pestisida / Rodentisida
yang akan digunakan.
- Menentukan waktu pelaksanaan Aplikasi.
Alat alat dan bahan yang
diperlukan
1.
Rodentisida Klerat.
2.
Seng lembaran 1 gulung.
3.
Gunting seng
4.
Paku.
5.
Tokol / palu.
6.
Parang Pendek.
Langkah kerja.
- Pohon Kelapa yang terserang dibersihkan
dibagian celah celah pelepah, terutama pada tanaman yang telah
menghasilkan.
- Siapkan Klerat dan Seng lembaran
- Untuk pengendalian dengan Klerat, telakan
klerat tersebut dicelah celah pelepah dengan cara memanjat dan usahakan
klerat tersebut terlidung air hujan, demikian juga untuk dibawah batang klerat
yang diletakan harus diberi naungan.
- Klerat adalah merupakan racun yang
menimbulkan sifat Kogulasi artinya setiap satwa yang memakan Klerat akan
mengalami pendarahan yang tidak akan berhenti, sekecil apapun luka yang
dialaminya ( darah tidak Membeku ).
Pendarahan biasanya terjadi dilambung tikus karena gesekan pada alat
pencernaan.
Klerat dianggap tidak efektif karena daya bunuhnya yang lambat, untuk
diingat apabila klerat tertelan oleh manusia dan tidak dapat dimuntahkan
biasanya orang tersebut diberi suntikn Vitamin K dosis tinggi untuk
meningkatkan Anti kogulan pada darah.
- Lakukan pemeriksaan pada umpan umapan yang
dipasang tersebut, apakah sudah dimakan tikus.
- Untuk pengendalian dengan menggunakna
lembaran seng, seng tersebut digunting dengan ukuran panjang 80 -90 cm dan
lebar ± 40 cm.
- Lekatkan seng yang telah digunting tadi
secara melintang, sampai membungkus batang pohon kelapa dengan cara dipaku
dengan ketinggian ± 2- 3 mtr dari pangkal batang.
- Usahakan agar tajuk pohon yang satu dengan
yang lain tidak bersentuhan, apalagi jika tajuk pohon yang bersentuhan
tidak dibungkus seng, hal ini akan meberikan jalan bagi tikus untuj pindah
kepohon lain.
- Apabila seng telah berkarat sebaiknya cepat
diganti.
Demonstrasi cara Pemilihan Buah Kelapa
Dan Pemupukan Pohon Kelapa yang
berumur 5 Tahun
Persiapan:
- Pengamatan tanaman yang akan dipetik buahnya
dan menentukan areal tanaman muda (
umur ± 5 thn ) yang akan dipupuk.
- Menentukan / memilih pupuk yang akan
digunakan.
- Menentukan waktu pelaksanaan Aplikasi.
Alat alat dan bahan yang
diperlukan
1.
Parang pendek.
2.
Keranjang / karung.
3.
Pupuk PNK 25.kg
Langkah kerja.
- Pohon Kelapa yang akan dipanjat sudah harus
dipastikan ada buahnya yang telah cukup umur dan siap dipetik.
- Buah yang akan dipetik benar benar telah
memenuhi syarat untuk dipanen, dengan ketentuan sebagai berikut:
Ø Telah berumur ± 11 bulan.
Ø Warna kulit buah coklat atau 2/3 dari kulit buahnya telah berwarna
coklat.
Ø Kandungan air didalam kelapa akan berbunyi koclat apabila buah tersebut
digoncang goncangkan.
- Buah kelapa yang dipanen sesuai dengan
ketentuan tersebut akan menghasilkan:
Ø Kadar minyak yang Optimal.
Ø Proses pengeringan akan lebih cepat dan baik.
Ø Tidak mudah tengik karena kadar air yang kurang.
Ø Hasil kopra berwarna bening dan liut apabila dipatahkan.
- Pemupukan tanaman kelapa berumur 5 tahun,
biasanya tanaman tersebut baru mulai berbuah dengan tingggi tanaman ± 4
meter.
- Pupuk yang digunakan dalam Demscara ini pupuk
NPK. 15 :15 :15, dengan dosis 450 gram sampai 500.gram.
- Bersihkan areal disekitar pangkal batng
tanaman yang akan dipupuk dengan diameter 2meter – 2,5 meter.
- Buat larikan secara mengeling sedalam 5 – 10
cm, lalu taburkan pupuk sesuai dosis dan kemudian larikan yang telah diberi pupuk ditutup
kembali, atau bisa juga dengan membuat lubang secara mengeliling ± 10
lubang lalu masukan pupuk dan tutup kembali.
- Pemupukan hendaknya dilakukan pada akhir
musim hujan ( Maret / April ) dan pada awal musim hujan ( Oktober /
Nopember )
- Pemupukan dilakukan 2 kali dalam
setahun.
4. PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA
Cara Penyayatan buah kelapa sebelum di deder
dan Pengendalian gulma dengan herbisida kontak & sistemik
Persiapan:
1.
Mengumpulkan buah kelapa yang akan
didederkan.
2.
Seleksi buah yang akan dijadikan benih.
3.
Menentukan lahan kebun yang akan disemprot
herbisida
Alat alat dan bahan yang
diperlukan
1.
Parang pendek.
2.
Keranjang / karung.
3.
Hand Sprayer
4.
Ember,
5.
Masker dan sarung tangan karet
Langkah kerja.
- Menyiapkan dan mengolah lahan untuk
pendederan.
Ø Buah yang telah diseleksi disayat pada bagian atas dekat pangkal tunas
dengan diameter 5 cm dengan kedalaman ± 2.cm.
Ø Tujuan penyayatan adalah untuk memudahkan meresapnya air melalui sayatan
tersebut sehingga keadaan kelapa menjadi bawah dan lembab saat disiram.
Ø Letakan buah yang telah disayat tapi pada bedengan dengan dibenamkan 2/3
dari buah tersebut dan pangkal sayatan diusahakan menghadap ketimur ( terbitnya
Matahari )
Ø Penyiraman dilakukan 2 kali sehari, akan tetapi jika musim penghujan tidak
perlu disiram.
Ø Setelah ± 2 – 3 minggu tunas akan muncul, dan setelah 1bulan lebih benih
dapat dipindahkan ke pembibitan ( bisa dipolybag atau ditanah langsung ) dengan
jarak Pembibitan 75cm x 75cm.
- Pengendalian Gulma dengan Herbisida.
Ø Tentukan Herbisida yang akan digunakan, disesuaikan dengan gulma yang
terdapat dilahan kebun tersebut.
Ø Tujuan Pengendalian / penyemprotan untuk pemeliharaan atau pemanfaatan
lahan untuk tanaman semusim.
Ø Apabila untuk pemeliharaan gunakan Herbisida Sistemik, dan apabila untuk
pemanfaatan lahan gunakan herbisida Kontak dan sesuaikan dengan gulmanya ( daun
lebar atau daun sempit )
Ø Waktu penyemprotan harus memperkirakan cuaca, apakah 2 jam kemudian akan
turun hujan, sebab ada herbisida yang akan efektif bekerja setelah 2 jam dari
saat penyemprotan utama herbisida sistemik.
Ø Lakukan penyemprotan pada pagi hari dan pada gulma yang sedang mengalami
pertumbuhan generatif.
Ø Gunakan dosis sesuai aturan dan lakukan penyemprotan dengan mengikuti arah
angin.
5. PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA
Pengendalian Hama Ulat Kantong dengan Insektisida
Persiapan:
1. Pengamatan kebun yang diduga terserang hama ulat kantong ( Mahasenna Corbetti Term) .
2. Menentukan pohon kelapa yang akan dijadikan media Demontrasi cara.
3. Menentukan waktu pelaksanaan.
Alat alat dan bahan yang
diperlukan
1.
Parang pendek.
2.
Pestisida.
3.
Mata bor
Langkah kerja.
1.
Pohon kelapa yang sudah ditentukan dan
diduga terserang hama ualt kantong
( Mahasena Corbetti Term ) diberi tanda dan dilakukan
Ø Pengeboran pada batang kira kira 1 meter dari pangkal batang dengan
kemiringan pengeboran 45 derajat sedalam 10 -15 cm, diameter mata bor 1cm.
Ø Tuangkan Pestisida (sistemik ) kedalam lubang batang yang dibor tadi sampai
hampir penuh.
Ø Sumbat lubang tersebut dengan cara dipasak pakai kayu.
Ø Petiklah buah kelapa sebelum melakukan penyuntikan perstisida, karena
Pestisida tersebut akan meresap pada buah dan akan menimbulkan keracunan.
Ø Hama ulat kantong ( mahasena Corbetti Term ) sangat sulit dikendalikan
dengan cara disemprot, karena anggota tubuhnya terbungkus oleh serat dalam
bentuk kantong, dan hanya bagian kepala atau kadang kadang sebagian toraknya
keluar, itupun akan masuk kembali kedalam kantongnya apabila ada gangguan dari
luar.
Ø Hal yang paling efektif dalam pengendalian ulat kantong adalah secara
manual dengan menangkap dan mengumpulkannya lalu dibakar.
6. PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA
Pengendalian Hama Oryctes dengan menggunakan jamur Metharizium :
Persiapan:
4.
Pengamatan tanaman Kelapa yang diduga
terserang ham kumbang ( Oryctes Rinnoseros.)
5.
Menentukan / menetapkan lahan kebun yang
akan dijadikan media Demontrasi Cara.
Alat alat dan bahan yang
diperlukan
7.
Janur Metharizum Anisoplae. 1.kg
8.
Papan
20cm. x 4 meter 4 keping
9.
Gergaji,tokol,paku dan parang
10.
Serasah,lapukan organik
Langkah kerja.
- Menyiapkan dan membuat media dari papan yang diisi lapukan Organik
untuk jebakan / traping.
Ø Papan dipotong dengan panjang 1 meter, lalu dibentuk segi empat dari 4
potong papan tersebut menjadi segi 4.
Ø Telakan papan yang sudah dibuat tersebut diantara tanaman kelapa yang
memungkinkan akan disinggahi oleh kumbang.
Ø Kotak papan tadi diisi dengan lapukan organik ( serbuk gergaji,ampas sagu,
sekam, kotoran sapi dll )
Ø Pada media tersebut ditaburkan jamur Metharium secukupnya, sambil diaduk
aduk.
Ø Usahakan peletakan media tersebut terhindar dari hujan ( terlindung).
Ø Kumbang Janur akan aktif pada malam hari dan akan mencari sarang biasanya
pada tempat tempat yang mengandung lapukan organik seperti bekas limbah
penggilingan sagu, sekam padi yang telah lapuk, dan di dekat kandang sapi,
karena larva kumbang biasanya hidup pada tempat tempat tersebut.
Ø Apabila Kumbang tersebut terinpeksi, dengan sendirinya akan menularkan
jamur tersebut pada kumbang yang lain.
- Pengendalian dengan mencari sarang sarang
Larva.
Ø Periksa lahan lahan yang menjadi tumpukan lapukan organik seperti, sekam
padi yang telah lapuk, disekitar penggilingan sagu dan kandang sapi.
Ø Apabila pada tempat tempat tersebut terdapat larva kumbang janur, maka
ditempat tersebut dapat ditaburkan Metharizum Anisoplae.
Ø Jamur tersebut akan bekerja dengan cara menularkan jamur pada tumbuh larva
( terinpeksi jamur ), larva kumbang yang terinpeksi akan menjadi biru kehijauan
dan tubuhnya akan sedikit mengeras.
Ø Lakukan pemeriksaan secara rutin ( 4 hari sekali ) apakah ada larva yang
terinpeksi jamur tersebut.
7. PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA
Pengendalian Hama Ulat Api ( Hidari ) dengan menggunakan Insektisida :
Persiapan:
1.
Pengamatan tanaman Kelapa yang diduga
terserang hama Ulat api ( Hidari )
2.
Menentukan / menetapkan lahan kebun yang
akan dijadikan media Demontrasi Cara.
Alat alat dan bahan yang
diperlukan
- Insektisida.1.lter
- Mata Bor dengan diameter 1cm.
- Hand Sprayer.
- Ember, saringan, masker dan sarung tangan
Langkah kerja.
1. Menyiapkan dan menentukan tanaman
yang akan dijadikan media Demonstrasi
cara dengan melakukan.
a. Lakukan pemetikan buah kelapa yang diperkirakan akan dipanen 2 bulan
kemudian, hal ini untuk mencegah terjadinya keracunan karena pengendalian ini
dilakukan dengan cara disuntuikan, dimana Insektisida tersebut akan menyebar
kesemua jaringan tanaman .
b.
Pohon kelapa yang sudah ditentukan dan
terserang hama ulat api tersebut, di bor sedalam 5 – 10 cm dengan kemiringan 45
derajat dan tingginya kira kira 1 meter dari pangkal batang.
c.
Masukan insektisida (sistemik ) tersebut
kedalam lubang yang tealh dibuat tadi sampai hampir penuh.
d.
Sumbat lubang tersebut dengan cara dipasak
dengan kayu rapat rapat.
2. Pengendalian dengan cara
disemprot, namun hal ini terlalu sulit apabila
pohon kelapa tersebut cukup tinggi.
Ø Campurkan Insektisida denga air lapangan sesuai dosis yang telah
ditentukan. ( 2-3 ml Insektisida/ 1 liter air )
Ø Penyemprotan ini hanya dapat dilakukan pada tanaman tanaman yang masih muda
/ rendah.
Ø Untuk tanaman yang tinggi bisa dilakukan dengan menggunakan Power Sprayer.
8. PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA
Pemeliharaan Parit Kebun dan Pengendalian Hama Tupai
Persiapan:
1.
Menentukan / menetapkan lahan kebun yang
akan dijadikan media Demontrasi Cara
2.
Pengamatan tanaman Kelapa yang diduga
terserang hama Tupai
3.
Menentukan dan menetapkan jadwal
pelaksanaan
Alat alat dan bahan yang
diperlukan
- Cangkul,Penggali. tamggok
- Parang pendek,kawat halus
- Bilah Kayu ( dari kayu belian )
- Umpan ( dari kelapa )
Langkah kerja.
1. Menyiapkan dan menentukan lahan
akan dijadikan media Demonstrasi cara
- Gulma yang berada disekitar tepian
parit dibersihkan dengan cara ditebas.
- Mengangkat
lumpur lumpur yang telah mengendap dengan menggunakan tanggok dan
lumpurnya ditimbunkan ditepi tanggul parit.
- Untuk
kebun / lahan pasang surut tipe A diperlukan pagung / pintu air untuk
mengatur keluar masuk air.
- Pemeliharaan
poarit dilakukan setahun sekali.
2. Pengendalian hama Tupai
dengan jebakan / Blantik, Hama tupai sangat sulit dikendalikan mengingat hama
tersebut sangat lincah bergerak
a. Bilah kayu yang telah
disediakan berbentuk pipih lebar ± 4cm, panjang ± 35cm.
b. Pada bagian ujung pangkal ( kira kira jarak
2cm dari ujung pangkal ) diberi lubang 2
buah untuk memasukan kawat halus.
c. Masukan kawat halus pada lubang yang telah
tersedia sepanjang 50cm lalu pada bagian atas dibentuk lingkar dengan diameter
7cm dan kawat bagian bawah untuk pemberat dan umpan dari potongan kelapa.
d. Blantik dipasang dengan cara dipasakan pada
batang pohon kelapa,dimana sebebelumnya blantik pada ujung pangkal yang satunya
telah diruncingkan.
e. Tupai akan terjerak apabila unpan yang
terpasang dimakan
9. PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA
Cara Pasca Panen & Pembuatan Minyak VCO
Persiapan.
1.
Menentukan /
menetapkan kebun kelapa yang akan dipanen.
2.
Memilih buah
kelapa yang akan dijadikan minyak VCO.
3.
Menentukan /
menetapkan waktu pelaksanaan.
Alat alat dan Bahan
yang diperlukan.
1.
Parang
pendek.
2.
Karung /
keranjang.
3.
Suik / alat
pengupas sabut.
4.
Buah Kelapa
5.
Alat
pencungkil daging buah.
6.
Parutan kelapa.
7.
Wadah untuk
santan.
8.
Saringan.
(kertas penyaring )
Langkah Kerja.
1.
Buah kelapa
yang dipetik / dipanen hendaknya buah
yang telah cukup umur ± 11 bulan selanjutnya diangkut untuk diolah.
Ø Buah
yang telah dikupas sabutnya, dibelah 2
lalu dijemur / dipanggang untuk memudahkan pengambilan daging buah dari
tempurung.
Ø Daging
buah yang telah terlepas dari tempurung tadi dijemur kembali / dipanggang untuk
dijadikan kopra.
Ø Proses
penjemuran / pemanggangan harus baik dan merata agar diperoleh kopra yang baik.
Ø Waktu
penjemuran 3 -4 hari atau tergangung cuaca, jika dipanggang benar benar dengan
panas bara api bukan panas asap.
Ø Proses
pengolahan yang baik akan menghasilkan kopra yang baik dengan ciri : Kopra akan
tampak bersih, warna bening dan apabila digengang tekstusnya lentur ( tidak
patah ) dan kadar airnya kurang dari 10 persen.
Ø Sebelum
dipasarkan, dikemas dalam karung dan disimpan ditempat / ruangan yang kering
dan terbuka.
2. Membuat minyakVCO, minyak VCO
sebenarnya merupakan minyak kelapa yang pembuatannya tanpa melalui proses
pemanasan, sehingga minyak yang dihasilkan akan berwarna bening seperti air
hujan.
Ø
Buah kelapa yang telah dipilih selanjutnya
diparut dan diambil santannya dengan cara dipres agar pengambilan santan dapat
optimal.
Ø
Santan ditampung dalam satu wadah dan biarkan
selama 24 jam agar terjadi pemisahan antara minyak, santap dan air ( akan
terjadi 3 lapisan pemisahan )
Ø
Pada proses dalam jumlah banyak, bisa dilakukan
proses Sentripugal.dan jangan salah paham sentripugal bukan diaduk dengan mixer
tapi wadah yang berisi santan yang diputar dengan alat.
Ø
Minyak akan berada dipermukaan atas, selanjutnya
diambil dan disaring dengan kertas saringan, bila perlu lakukan penyaringan
berulang ulang.
Ø
Minyak VCO yang baik dan benar tidak mengandung
unsur unsur lain yang ditambahkan ( Murni )
10. PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA
Cara Pembuatan Arang Tempurung
Persiapan
1.
Mengumpulakan
Tempurung Kelapa.
2.
Menentukan
jadwal Pelaksanaan.
Alat dan Bahan bahan.
1.
Drum bekas
minyak / oli.
2.
Karung.
3.
Temurung
Kelapa.
Langkah Kerja.
Drum bekas minyak /
oli yang telah dibuka satu sisi permukaannya, kita tarung pada tempat yang
terlindung dari cuaca hujan.
Ø
Masukan
tempurung kelapa kedalam drum tersusun rapi, tapi tidak penuh ( ±¼ bagian
) lalu dibakar.
Ø
Selanjutnya
masuk kembali tempurung kelapa tersebut secara bertahap sampai Drum tersebut
penuh.
Ø
Apabila
Tempurung tersebut diperkirakan sudah menjadi bara, bagian atas Drum ditutup dengan
lempengan besi ( bekas permukaan drum tersebut ).
Ø
Selanjutnya
ditutup dengan karung goni yang masah dan biasanya diatas penutup tersebut
diberi tanah cair atau Lumpur, tujuannya agar tidak ada celah udara yang
terbuka.
Ø
Biarkan
selama 1 hari agar bara dalam drum padam dan dingin dengan sendirinya.
Ø
Setelah
dingin tempurung tersebut sudah menjadi arang tempurung dan keluarkan dari
Drum.
Ø
Kemas
arang tempurung tadi dalam karung dan simpan ditempat teduh terlindung dari
hujan.
11. PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA
Cara Pengendalian Busuk Pucuk
Persiapan.
1.
Mencari dan menentukan tanaman kelapa yang
diperkirakan terserang penyakit busuk pucuk, akan dijadikan media Demontrasi cara.
2.
Menentukan jadwal / waktu pelaksanaan.
Alat dan Bahan.
1.
Parang. Kapak, cangkul / penggali.
Langkah Kerja.
1.Pengendalian penyakit tanaman sangat sulit,
mengingat apabila tanaman telah terserang penyakit cenderung susah dipulihkan (
akan mati ), untuk itu upaya yang dilakukan adalah pencegahan terhadap tanaman
yang belum terserang dengan cara:
Ø
Pucuk
tanaman yang terserang akan terlihat menguncup dan berwarna kecoklat coklatan
lama kelamaan akan membusuk.
Ø
Bongkar /
tebang tanaman yang terserang tersebut,
lalu pucuk yang terserang dikumpulkan
dan dibakar.
Ø
Bagian
tunggul tanaman harus dibongkar juga dan dibakar, dan bekas lubang tanaman tadi
sebaiknya disterilkan dan dibiarkan beberapa lama ( jangan menanam ditempat
tersebut )
Ø
Usahakan
kebersihan kebun selalu terjaga dan terrawat, sebab penyakit busuk pucuk akan
tumbuh subur pada kebun kebun yang kotor dan lembab.
12. PELAKSANAAN DEMONSTRASI CARA
Pemanfaatan limbah air kelapa
Persiapan.
1.
Mengumpulkan kelapa yang akan diambil
airnya.
2.
Menentuka jadwal / waktu pelaksanaan.
Alat dan bahan
1.
Ember besar,
2.
Jerigen
3.
Air Kelapa.
4.
Gula Pasir
5.
Essen
6.
Panci
7.
Kompor
8.
Botol
Langkah Kerja.
1.
Limbah air
kelapa dapat dimanfaat untuk dijadikan : NataDeCoco,
Cuka Makan, Sirup Air Kelapa dan pupuk Cair.
Ø Membuat
Sirup dari Air Kelapa
a.
Air kelapa yang telah disaring direbus dalam panci
sebanyak sebanyak 2 liter ditambah gula
pasir 1.kg diaduk aduk selama 15 menit.
b.
Masukan essen secukupnya
( essen
tergantung selera ) dan ditambahkan
bahan pengawet ( Sodium )
c. Setelah
15 menit angkat dan dinginkan, saring masukan dalam botol kemasan.
Ø Membuat pupuk cair
a.
Air kelapa yang telah terkumpul masukan dalam wadah,
lalu ditambahkan dengan air bekas cucian beras atau air bekas limbah pabrik
tahu dengan perbandingan 2 : 1,
selanjutnya tuangkan EM.4 dengan takaran 3 – 5 ml / liter.
b.
Hasil campuran tadi dimasukan dalam wadah tertutup atau
boleh Gerigen dan simpan ditempat teduh tidak boleh terkena sinar matahari
dibiarkan selama 2 minggu.
Penggunaanya dengan cara disemprotkan pada permukaan
bawah daun, atau disiramkan pada tanah disekeliling tanaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar