PENGENDALIAN
PENYAKIT BLAST
Penyakit
blas yang disebabkan cendawan
Pyricularia
grisea kendala utama pertanaman padi gogo, daerah pasang surut dan rawa. Daerah
endemiknya berada di Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Tenggara dan Jawa Barat (Sukabumi). Khususnya blas leher,
menjadi tantangan yang lebih serius karena banyak ditemukan pada beberapa
varietas padi sawah di Jawa Barat (Sukabumi, Kuningan), Lampung (Tulang Bawang,
Lampung Tengah) dan Sulawesi Selatan
Serangan
blas daun yang tinggi dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan anakan
produktif yang menyebabkan malai kecil dengan sedikit gabah bahkan dapat
menyebabkan seluruh tanaman mati sebelum berbunga. Serangannya dapat menurunkan
hasil secara langsung karena leher malai busuk dan patah sehingga pengisian
terganggu dan bulir padi menjadi hampa.
Pengendalian:
·
Ketahanan
Varietas. Cara yang paling efektif, murah dan ramah lingkungan dalam
pengendalian penyakit blas adalah penggunaan varietas tahan. Beberapa varietas
yang masih menunjukkan reaksi tahan adalah Limboto, Danau Gaung, Situ
Patenggang dan Batutegi.
·
Pemakaian
jerami sebagai kompos. Pembenaman jerami dalam tanah sebagai kompos dapat
menyebabkan miselia dan spora dari Cendawan P. grisea mati karena naiknya suhu
selama proses dekomposisi.
·
Penggunaan
pupuk nitrogen dengan dosis anjuran. Dosis pupuk N berkorelasi positif terhadap
intensitas penyakit blas, artinya semakin tinggi dosis pupuk N maka intensitas
penyakit makin tinggi. Untuk itu, penggunaan pupuk N harus sesuai anjuran.
Pendekatan
Kimiawi:
·
Perlakuan
benih. Pengendalian penyakit blas akan efektif apabila dilaksanakan sedini
mungkin, hal ini disebabkan karena penyakit blas dapat ditularkan melalui
benih. Perlakuan benih dapat dilakukan dengan penggunaan fungisida sistemik
seperti pyroquilon (5-10 g/kg benih).
·
Cara
perendaman benih (soaking). Benih direndam dalam larutan fungisida selama 24
jam dan selama periode ini larutan diaduk sampai merata setiap 6 jam.
Perbandingan berat benih dan volume air adalah 1 : 2 (1 kg benih : 2 liter air).
Benih yang telah direndam dianginkan dalam suhu kamar di atas kertas koran dan
dibiarkan sampai benih tersebut disebarkan di lahan gogo. Pada padi sawah
perendaman dalam larutan fungisida dilakukan sebelum pemeraman.
·
Cara
pelapisan (coating). Cara ini lebih efektif dari pada cara pertama dan lebih
cocok untuk lahan kering (gogo). Benih dibasahi dengan cara merendam beberapa
jam kemudian ditiriskan sampai air tidak menetes lagi. Fungisida yang digunakan
dengan dosis tertentu dicampur dengan 1 kg benih basah dan dikocok sampai
merata, benih dikeringanginkan dengan cara yang sama seperti metode sebelumnya
dan selanjutnya siap tanam.
·
Penyemprotan
tanaman. Efikasi fungisida untuk perlakuan benih hanya bertahan 6 minggu dan
selanjutnya perlu diadakan penyemprotan tanaman. Aplikasi penyemprotan untuk
menekan serangan penyakit blas leher adalah dua kali yaitu pada saat anakan
maksimum dan awal berbunga (heading 5%).
·
Beberapa
fungisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit blas adalah yang
mengandung bahan aktif isoprotionalane, benomyl+mancoseb, kasugamycin dan
thiophanate methyl. (Santoso dan Anggiani Nasution, Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi).
Kiat-Kiat
Pengendalian Penyakit Blas:
- Gunakan varietas tahan sesuai dengan
sebaran ras yang ada di daerah.
- Hindarkan penggunaan pupuk N di atas
dosis anjuran.
- Hindarkan tanam padi terus-menerus
sepanjang tahun dengan varietas yang sama.
- Sanitasi lingkungan harus intensif,
karena inang alternatif pathogen khususnya kelompok rerumputan sangat
potensial sebagai inokulum awal.
- Hindari tanam padi terlambat dari
petani disekitarnya.
- Pengendalian secara dini dengan
perlakuan benih sangat dianjurkan untuk menyelamatkan persemaian sampai
umur 40 hari setelah sebar.
- Penyemprotan fungisida sistemik
minimum sekali pada awal berbunga untuk mencegah penyakit blas leher dapat
dianjurkan untuk daerah endemik blas.
- Hindarkan jarak tanam rapat (sebar
langsung).
- Pemakaian jerami sebagai kompos.
Demikian
sedikit ulasan mengenai penyakit blast pada tanaman padi, semoga dapat membantu
para petani ....Penulis Udje Pujianto http://agri-tani.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar