PENYADAPAN


PENYADAPAN TANAMAN KARET

Sistim penyadapan karet hendaknya mampu menghasilkan lateks yang banyak, biayanya rendah, dan tidak menganggu kesinambungan produksi tanaman. Oleh karena itu pelaksanaan penyadapan harus mengikuti aturan atau norma yang benar.

Tanaman mulai disadap pada umur 5-6 tahun atau matang sadap bila lilit batangnya minimal 45 cm, dan bila 60% tanaman telah matang sadap. Penyadapan dapat dilakukan selama 25--35 tahun. Sebelum disadap, kulit karet harus dibersihkan terlebih dahulu agar tidak terjadi pengotoran lateks. Tebal irisan sadap yang dianjurkan 1,5--2 mm. Sebaiknya, kedalaman sadap sedalam mungkin, tetapi tidak menyentuh kambium. Kedalaman yang dianjurkan 1--1,5 mm dari lapisan kambium. Penyadapan dilakukan pada pagi hari antara pukul 05.00-06.00, sedangkan pengumpulan lateks dilaksanakan antara pukul 08.00--10.00.

Alat
Alat-alat yang dibutuhkan dalam peng¬gambaran bidang sadap adalah mal sadap dan pisau mal. Mal sadap berupa sepotong kayu sepanjang 130 cm yang pada ujung¬nya dilengkapi plat seng selebar 6 cm dan panjangnya 50 - 60 cm; Plat seng dipakukan pada ujung kayu dengan posisi membentuk sudut 120 - 135 derajat. Pisau Mal terbuat dari besi berujung runcing dan bertangkai. Alat ini digunakan untuk menoreh kulit pada bidang sadap.
Arah dan Sudut Kemiringan Irisan Sadap
lrisan sadap diharapkan dapat memotong pembuluh lateks sebanyak mungkin agar lateks yang keluar maksimal. Posisi pembuluh lateks pada umumnya tidak sejajar dengan batang tanaman tetapi agak miring dari kanan atas ke kiri bawah. Agar pembuluh yang terpotong maksimum jumlahnya, arah irisan sadap harus dari kiri atas ke kanan bawah tegak lurus terhadap pembuluh lateks.

Sudut kemiringan irisan sadap berpengaruh terhadap produksi. Sudut kemiringan yang paling balk berkisar antara 30-40 derajat terhadap bidang datar untuk bidang sadap bawah. Pada penyadapan bidang sadap atas, sudut kemiringannya dianjurkan sebesar 45 derajat.

Pemasangan Talang dan Mangkuk Sadap
Talang dan mangkuk sadap dipasang setelah bidang sadap selesai digambar. Pemasangannya diletakkan di bawah ujung irisan sadap bagian bawah. Mangkuk sadap umumnya terbuat dari tanah liat, plastik atau alumunium. Mangkuk sadap dipasang pada jarak 15 cm - 20 cm di bawah talang sadap. 
Mangkuk sadap diletakkan di atas cincin mangkuk yang diikat dengan tali cincin pada pohon. Tali cincin terbuat dari ijuk atau bahan lainnya, sedangkan cincin mangkuk terbuat dari kawat.
Kulit pulihan disadap kembali setelah sembilan tahun untuk kulit pulihan pertama dan setelah delapan tahun untuk kulit pulihan kedua. Penentuan layak ¬tidaknya kulit pulihan disadap kembali, ditentukan oleh tebal kulit pulihan, minimun telah mencapai 7 mm.

Kedalaman Irisan Sadap
Selama penyadapan, kerusakan kambium yang terletak di antara kulit dan kayu selama penyadapan tidak boleh terjadi. 
Pengirisan kulit dilakukan dengan pisau sadap. Ada dua jenis pisau sadap yang biasa digunakan yaitu pisau sadap tarik dan pisau sadap dorong. Pisau sadap tarik digunakan untuk melakukan penyadapan pada bidang sadap bawah (mulai dari ketinggian 130 cm sampai ke kaki gajah), dengan arah sadapan ke bawah. Sementara itu pisau sadap dorong dianjurkan untuk penyadapan pada bidang sadap atas (mulai dari ketinggian 130 cm sampai dengan 260 cm), dengan arah gerak sadapan ke atas.

Kedalaman penyadapan diukur deng¬an menggunakan alas sigmat atau paku yang dipipihkan. Alat sigmat harganya mahal dan agak sulit diperoleh, sehingga untuk petani dianjurkan menggu¬nakan paku yang dipipihkan. Ujung paku yang dipipihkan mem¬punyai lekukan yang dalamnya pada satu sisi 1 mm dan pada sisi lainnya 1,5 mm.
Hasil sadapan (lateks) yang berada di mangkok sadap dituangkan ke dalam ember aluminium bersih bertutup. Kontak dengan udara menyebabkan lateks berkoagulasi (menggumpal). Pada perkebunan besar, lateks dalam ember dikumpulkan ke dalam tangki dan dibawa ke pengolahan dengan truk. Untuk mencegah koagulasi, perlu ditambahkan zat antikoagulan. Harus dipertimbangkan. antikoagulan ini akan diberikan di kebun atau di pabrik waktu pengolahan. Semuanya tergantung dari penyebab koagulasi, misalnya cuaca yang kurang baik. Jenis antikoagulan yang umum digunakan di kebun adalah amoniak 2--2,5%, soda (natrium karbonat) 10% sebanyak 5--10 ml/liter lateks, dan natrium sulfit 10% sebanyak 5--10 ml/liter lateks.
(Farida Salim)
Sumber: Sapta Bina Usahatani Karet Rakyat, 1996, Balai Penelitian Sembawa - Pusat Penelitian Karet, Sembawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar